06
Jan
08

Pasar si Bodi Besar Bakal Terus Mekar

Tahun baru, semangat baru, optimisme baru. Mungkin itulah hal yang dirasakan oleh para produsen truk. Wajar saja, seiring dengan membaiknya iklim bisnis otomotif di tahun 2007 lalu, penjualan truk dan juga bus mengalami kenaikan yang lumayan pesat.

Paling tidak, hal itulah yang tampak dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sampai bulan November tahun 2007, total penjualan truk untuk semua kategori mengalami peningkatan sekitar 43%. Penjualan truk sampai November tercatat mencapai 51.241 unit. Bandingkan dengan penjualan truk sampai November 2006 yang hanya mencapai 35.786 unit.

Sekadar informasi, pasar truk terbagi dalam tiga kategori. Truk dengan bobot 9 ton ke bawah biasanya digolongkan dalam truk light duty alias truk kategori 2. Truk yang berbobot antara 9 ton sampai 24 ton termasuk dalam truk kategori 3 alias medium duty. Adapun truk-truk yang bertonase lebih dari 24 ton termasuk dalam truk heavy duty.

Menurut Bambang Trisulo, Ketua Umum Gaikindo, sampai bulan November penjualan truk kategori 2 mengalami pertumbuhan sekitar 36%, dari sekitar 29.000 unit pada November 2006 menjadi 40.000 unit. Truk kategori 3 mengalami pertumbuhan 10% dari 2.800 unit menjadi 3.100 unit. Sementara itu, truk kategori 5 mencetak rekor pertumbuhan, yaitu sebesar 116%. Tercatat, penjualan truk kategori 5 naik dari sekitar 2.400 unit menjadi 5.200 unit.

Tumbuh sampai 55%

Saat ini Mitsubishi masih memiliki pangsa pasar terbesar untuk truk kategori 2, yaitu sebesar 67,14%. Di posisi kedua ada Toyota Astra Motor dengan truk Toyota Dyna, pangsa pasarnya sekitar 13%. Adapun Isuzu menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar berkisar 11,95%.

Untuk pangsa pasar truk kategori 3 dan 5, Hino masih menjadi penguasa, dengan total pangsa pasar mencapai 56,1%. Nissan Diesel menguasai tempat kedua dengan pangsa pasar 21,34%, disusul oleh Mitsubishi dengan pangsa pasar 19,77%.

Nah, apa yang mendorong membesarnya pasar truk? Sebagaimana layaknya pasar produk otomotif yang lain, kenaikan penjualan truk tahun 2007 merupakan imbas dari membaiknya daya beli masyarakat. Dus, iklim usaha dan industri pun ikut membaik.

Asal tahu saja, pangsa pasar truk adalah industri. Selain digunakan untuk mengangkut barang produksi, truk biasanya juga digunakan sebagai angkutan penumpang. Nah, perusahaan angkutan merupakan salah satu segmen pasar truk kategori 3 untuk kemudian dikaroseri menjadi bus penumpang.

Tahun 2006, seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat, iklim dunia usaha juga ikut-ikutan memburuk. Hasilnya, saat itu angka penjualan truk lantas ikutan menurun.

Akhirnya di tahun 2007 permintaan untuk truk kembali naik. “Pasar dianggap sudah bisa menyesuaikan diri dengan harga BBM, sehingga permintaan juga meningkat,” cetus Rizwan Alamsyah, Direktur Pemasaran Kramayudha Tiga Berlian Motor, agen tunggal pemegang merek Mitsubishi di Indonesia.

Lihat saja, pertumbuhan pasar kendaraan komersial kategori medium duty dan juga bus tahun ini mencapai 9.800 unit. Bandingkan dengan permintaan tahun 2006 yang hanya mencapai 6.326 unit. Artinya, terjadi pertumbuhan sebesar 55%. “Ini adalah catatan tertinggi sejak krisis ekonomi Asia,” ujar Toshiro Mizutani, Presiden Direktur Hino Motors Sales Indonesia. Toshiro melanjutkan, pasar truk light duty juga tumbuh 30%.

Selain itu, produsen truk juga terbantu berkat kebijakan pemerintah yang menutup keran impor truk bekas untuk truk kelas heavy duty.

Persaingan ketat

Melihat kondisi di tahun 2007, tak usah heran kalau produsen truk lantas merasa optimistis menyambut datangnya tahun tikus ini. Apalagi, Indonesia masih dianggap sebagai pasar yang potensial. “Untuk Hino, Indonesia merupakan pangsa pasar utama di luar Jepang,” tutur Benny Kriswanto, Direktur Pemasaran Hino Motors Sales Indonesia. Produsen mematok pertumbuhan.

Keyakinan produsen tersebut didukung oleh beberapa faktor. Misalnya saja, pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 bakal cemerlang. Plus, penurunan suku bunga membikin bunga untuk kredit usaha juga akan turun. Hal ini bakal mendorong orang untuk berusaha. Dus, permintaan untuk truk pun bakal terpengaruh.

Sektor pertambangan dan perkebunan, yang selama ini banyak menyerap truk masih tumbuh di tahun 2008. Hal tersebut didukung oleh membaiknya harga komoditas yang dihasilkan oleh sektor tersebut di pasar internasional. Makanya, “Nissan Diesel akan tetap konsentrasi pada segmen pertambangan dan kargo,” papar Yunus Sunaryo, Manajer Pemasaran PT Astra Nissan Diesel Indonesia. Produsen merek Nissan Diesel.

Lagi pula, permintaan truk juga dipengaruhi oleh perbaikan infrastruktur yang ada di Indonesia, terutama perbaikan dan pertambahan jalan. Hal tersebut bakal mendorong pertambahan jumlah angkutan umum, antara lain bus, yang otomatis mendorong permintaan untuk truk.

Para produsen lantas mematok pertumbuhan pasar truk di Indonesia bakal mencapai sekitar 30% sampai 40% di tahun 2008. Hanya, karena impor truk bekas untuk kategori 3 masih dibuka, “Bakal terjadi persaingan ketat, karena yang bekas masih masuk,” papar Bambang.


0 Responses to “Pasar si Bodi Besar Bakal Terus Mekar”



  1. Leave a Comment

Leave a comment


January 2008
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Archives

Flickr Photos